Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-selamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun." (Mazmur 100:5). Maka dari itu mari wujudkan kesetiaan melalui perbuatan, bukan hanya ucapan semata. Bacaan Alkitab Keluaran 178-16 Dengan bekerja sama kita dapat melakukan lebih banyak daripada yang dapat kita kerjakan sendiri. Ibarat satu tim sepak bola. Bagus tidaknya tim sepakbola itu bukan hanya tergantung pada satu atau dua pemain saja, tetapi tergantung pada bagaimana kerjasama tim sebagai satu kesatuan. Memang benar bahwa ada beberapa pemain kunci yang akan sangat menentukan aliran serangan dan kekuatan pertahanan dalam tim itu, tetapi pemain-pemain kunci tidak akan bisa berbuat banyak jika pemain lainnya bermain dengann buruk. Bukan hanya itu Bpk/Ibu/Sdr, bahkan dukungan dari suporter atau penonton juga menjadi nyawa tambahan tersendiri bagi tim yang bermain. Semua itu adalah satu kesatuan, satu unit, yang mesti bersinergi satu sama lain untuk mencapai keberhasilan sebuah tim. Saudara - saudara yang dikasihi Tuhan Pembacaan kita saat ini mengisahkan tentang peperangan orang Israel melawan Amalek dalam perjalanan keluar dari Mesir menuju Kanaan. Amalek menjadi bangsa pertama yang berperang melawan Israel di Padang Gurun. Sebenarnya dari segi asal – usul , orang Amalek adalah keturunan Esau. Itu berarti Amalek masih memiliki hubungan darah dengan Israel. Tetapi di Rafidim sesudah peristiwa umat Israel memberontak dan bersungut-sungut soal air, orang Amalek berperang melawan Israel. Satu masalah dari dalam yaitu soal air sudah selesai tetapi datang lagi masalah dari luar. Tidak jauh – jauh karena justru datang dari Amalek yang masih memiliki hubungan darah. Menghadapi penyerangan Amalek, Musa sebagai pemimpin memberi arahan yang jelas kepada Israel. Ada satu tujuan yang hendak dicapai bersama yaitu Kemenangan atas orang Amalek. Satu tujuan itu dilaksanakan dengan satu hati, sebab kemenangan yang menjadi tujuan bukanlah kemenangan Musa saja sebagai pemimpin, bukan juga kemenangan Yosua saja sebagai panglima perang, bukan pula kemenangan Harun saja sebagai Imam, tetapi kemenangan seluruh umat Israel di dalam Allah. Oleh sebab itu kemenangan itu menjadi kerinduan, tekad dan tujuan. Musa memerintahkan Yosua, memilih prajurit perang dan memimpin peperangan itu. Sementara Musa, Harun dan Hur naik ke bukit. Dengan tongkat Allah ditangannya, Musa mengangkat tangan. Bila Musa mengangkat tangan maka Israel menjadi lebih kuat, tetapi bila Musa lelah dan menurunkan tangan maka Amaleklah yang lebih kuat. Dalam keadaan seperti itu, Harun dan Hur tidak hanya menonton saja, mereka bertindak, mengambil batu agar Musa bisa duduk di situ dan kemudian mereka menopang tangan Musa sehingga Musa tidak menjadi lelah, tangan Musa tetap terangkat sehingga Yosua bersama orang Israel yang berperang dapat mengalahkan orang Amalek. Israel menang atas Amalek. Maka dapat disebut Bpk/Ibu/Sdr bahwa kemenangan Israel adalah kemenangan sebuah tim yang solid. Yosua, Musa, Harun, Hur dan semua orang Israel bersatupadu, saling menopang, saling melengkapi, bekerja sama. Bersama-sama mereka bergerak maju ke medan perang; Ada yg berperang, ada yg berdoa mohon pertolongan Tuhan. Mereka maju bersama dengan tugas masing-masing yang berbeda dan dibawah panji Allah yang menyertai mereka, maka mereka dapat memenangkan peperangan itu. Dari kisah kisah kemenangan ini, ada beberapa pelajaran bagi kita selaku orang percaya dimasa kini dalam kehidupan bersama sebagai Gereja, dalam kehidupan berjemaat tapi juga dlm kehidupan keluarga secara khusus berkenan dengan pelantikan Alat kelengkapan Badan Pekerja Klasis Waropen saat ini. Kemenangan Israel terjadi karena Kuasa Allah. Dengan mengangkat tangannya kepada Tuhan, Musa menunjukkan ketergantungan dan iman kepada Allah. Kekuatan kita menghadapi berbagai tantangan, kekuatan kita untuk mencapai visi melaksanakan hasil Sidang Klasis dapat terjadi karena kuasa Allah. Doa menjadi kekuatan kita. Ketika Musa berhenti berdoa, berhentilah pula aliran kuasa ilahi kepada umat-Nya. Kita tidak hanya membutuhkan Allah saat anggota keluarga kita sakit, saat kita dirundung masalah. Selama ini ada di dunia ini kita ibarat Isarel di padang gurun kehidupan, kita mengahdapi persoalan silih berganti, dari luar dari dalam. Selama kita ada di dunia ini, kita ada dalam peperangan bukan peperangan fisik tapi peperangan melawan kemalasan, peperangan melawan dosa, ketidakadilan. Kadang kala kita lelah, kita tidak berdaya tapi ada Tuhan yang selalu menyatakan pertolonganNya. Karena itu hendaknya kita terus-menerus mendekati Allah di dalam doa, iman, dan ketaatan. Satu-satunya harapan kita untuk menang terletak di dalam terus-menerus menghampiri takhta kasih karunia melalui Kristus, supaya kita dapat menerima kuasa dan kasih karunia Allah untuk menolong dan menyertai kita dalam perjalanan di padang gurun kehidupan kita. Jika Allah dipihak kita siapakah lawan kita? Semua yang jadi tantangan dapat teratasi dan tujuan dapat tercapai. Allah memanggil kita untuk menjadi mitraNya. Menjadi mitra Allah berarti Allah menjadikan kita rekan, kawan atau teman kerja-Nya I Korintus 39. Adalah hal yang luar biasa jika Sang Pencipta, mau bekerja sama dengan ciptaan-Nya. Sang Penebus bekerja bersama yang ditebusNya. Allah yang Mahakudus menjadikan kita manusia berdosa sebagai kawan sekerja-Nya. Kita dipanggil bukan hanya untuk percaya kepada Allah saja dan menerima berkat-berkat-Nya, tetapi juga untuk bekerja bersama Dia. Allah bekerja sejak awal dan sampai sekarang Kejadian 1, Yohanes 517, 94. Dan Dia mengajak kita mengambil bagian atau berpartisipasi dalam pekerjaan-Nya mendatangkan kebaikan dan kesejahteraan bagi dunia ini. Jika Allah menjadikan kita mitra-Nya, ini berarti kita adalah orang yang dipercaya Allah, orang yang dianggap mampu atau dianggap cakap untuk mengerjakan urusan Kerajaan Allah. Pekerjaan Allah membutuhkan kerja sama tim yang solid. Mari kita wujudkan kebersamaan yang telah kita bangun selama ini menjadi semakin solid dan kita semakin diperkaya melalui kebersamaan yang ada dalam kehidupan kita saat ini. Dalam keluarga, jemaat tapi juga Klasis. Badan Pekerja Klasis tidaklah lengkap tanpa alat kelengkapan, Laki – laki tidak lengkap tanpa perempuan, Kita ada utk saling melengkapi dan saling menopang. Kita bukan hanya sama-sama bekerja tetapi kita bekerja sama, kita bukan hanya sama-sama melayani tapi kita melayani bersama. Kerjasama menuntut kebersamaan, dan kebersamaan itu sendiri menuntut keterbukaan, dan keterbukaan itu menuntut kepercayaan. Saling mempercayai bahwa kita dapat bekerjasama, saling mengisi bukan menguras, saling berbagi bukan menopoli, saling mengasihi bukan menguasai. Kita dipanggil Tuhan untuk berkarya bersama dengan yang lain. Ibu Teresa pernah mengatakan, “Anda bisa melakukan apa yang tidak bisa saya lakukan. Saya bisa melakukan apa yang tidak dapat Anda lakukan. Bersama-sama kita bisa melakukan hal-hal yang besar.” Oleh karena itu, mari kita bergandengan tangan untuk melaksanakan panggilan dan pengutusan Allah bagi kita semua. Amin Keterangan Gambar Ibadah Minggu dan Pelantikan Alat Kelengkapan Badan Pekerja Klasis Waropen Periode 2012 - 2017 di Jemaat Smirna Nubuai pada 12 Agustus 2012 Koleksi Pribadi _WarOpen, 1902'19_
\n \n \nkhotbah tentang melayani tuhan
PRINSIPDALAM MELAYANI TUHAN Lukas 10:38-42 "Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya" Melalui firman Tuhan ini kita dapat belajar tentang prinsip dalam melayani Tuhan Yesus yaitu: 1. Prinsip pelayanan Marta
Shalom sobatku yang setia, berjumpa lagi kita pada kesempatan ini untuk belajar bersama dari bahan khotbah Kristen tentang “Melayani Dengan Sepenuh Hati”. Melayani merupakan tanggung jawab dari setiap orang percaya. Melayani juga sebagai bukti kedewasaan rohani seseorang yang mau dipakai oleh Tuhan menjadi alat kemulian-Nya. Karena melayani merupakan sebuah tanggung jawab maka melakukannya pun harus dengan sepenuh organisasi gereja masing-masing pasti sudah ada aturan-aturan atau kriteria-kriteria seseorang untu terlibat dalam pelayanan. Namun, saya tidak membawa kita pada aturan gereja tersebut karena itu sudah dibuat sesuai kebutuhan geraja masing-masing. Dalam bagian khotbah ini kita akan membahas larangan-larangan yang diberi tahu Alkitab,agar tidak dilakukan saat kita melayani. Baca Juga Menjadi Pelayan Kristus Yang BaikMELAYANI DENGAN SEPENUH HATI1 Petrus 52-3Melayani memiliki makna memelihara, mengasuh, mendidik,menjaga, memebri petunjuk, ada juga melayani. Diimplentasikan dalam pelayanan digereja berarti tugas memelihara iman jemaat, mengasuh dan memberi petunjuk dengan sepenuh hati, mendidik dan menjaga serta lebih dalam dari itu hingga memberi makan jemaat, ini bisa diharafiah kan benar-benar memberi makan atau makanan rohani yang dapat membatu pertumbuhan iman jemaat. Untuk itu diperlukan motivasi yang benar dalam melayani, bagaimana agar kita dapat melayani dengan sepenuh hati?I. Jangan Dengan Paksaan 2aMengapa dalam 1 petrus 52 ini dikatakan jangan dengan paksaan? Apakah ada orang yang melayani dengan terpaksa? Maksudnya ialah sebagai peringatan bagi kita agar tidak mendasari keputusan kita untuk melayani dengan unsur paksaan, melainkan sebaliknya dengan sukarela, sukahati dan sukacita sesuai kehendak Allah, agar kita mampu nenikmati setiap pelayanan yang kita lakukan unuk Jangan Karena Laba Yang Keji 2bProses dari Tuhan itu membuat kita yakin akan panggilan yaitu untuk “mengembalakan domba-Ku”seperti kata fireman Tuhan ini. Dan panggilan itu bukan menunjikan bahwa kita lebih hebat dibandingkan yang lain, tetapi agar kita yakin akan kuasa penyertaan Tuhan yang lebih besar dalam kehidupan kita. Mulailah menghargai berkat-berkat Tuhan dan mengunakan karuania yang ada pada kita untuk melayani Tuhan dengan motivasi yang benar tanpa mencari keuntunganIII. Harus Mampu Menjadi Teladan 3Karakter itu sangat penting dalam sebuah pelayanan, tanpa karakter yang baik apa yang dapat orang terima dari kita. Oleh karena itu setiap kita yang mengambil bagian dalam tugas melayani diwajibkan mampu menjadi teladan yang baik bagi semua orang, karena dari hal itulah kita dapat mempermuliakan Allah dalam kehidupan kita. Jangan seperti merasa lebih tinggi karena dipercayakan untuk melayani tetapi ambilah sikap rendah hati agar kita dapat menjadi teladan bagi kawanan domba dalam pelayanan bukanlah hal yang gampang, oleh karana itu tidak semua orang dapat melakukannya. Tetapi sebagai seorang yang telah menerima anugerah keselamatan kita harus terlibat dalam pelayanan. Carilah bentuk pelayanan yang sesuai dengan karunia masing-masing untuk membangun tubuh Kristus dan yang paling penting lakukanlah tugas melayani itu dengang sepenuh
MelayaniTuhan bukan karena kewajiban. Jangan sampai kita memiliki motivasi yang salah dalam melayani Tuhan. Tuhan tidak pernah meminta kita melayani karena Post View 10,789 Oleh Maria Natalia Kejadian 181-8; Lukas 177-10 Pendahuluan Bapak Mahfud, seorang petugas pembantu lalu lintas Supeltas. Putarkan videonya. Lihatlah aksi Bapak Mahfud, yang dianggapnya sebagai sebuah pengabdian. Tidak seberapa hasil uang yang bisa ia dapatkan. Sebelum dapat seragamĂ  bisa dapat Rp. 50ribu sehari, tetapi setelah pakai seragam, pendapatannya tidak sampai melebihi Rp. 10ribu sehari, karena orang banyak mengira ia digaji oleh pemerintah. SS, tetapi senyum di wajahnya tidak pernah pudar. Sukacitanya ia tularkan melalui pelayanannya bagi masyarakat. Kisahini mengingatkan kita bahwa Allah tidak akan mengerjakan tugas kita, dan 1 Korintus mengajarkan bahwa hasil tuaian memang tidak tergantung pada kita. Cara terbaik untuk melayani ialah dengan menanam dan menyirami benih dengan penuh iman, kemudian sepenuhnya memercayai Allah yang akan memberi tuaian --Joanie Yoder KITA DAPAT MENANAM BENIH HidupKarena Arti. Pertanyaan yang bisa anak muda Kristen renungkan: Catatan Khotbah Pemuda Filipi 1: 20-26 (Hidup Karena Arti). Ada banyak orang berkata waktu adalah uang, tetapi ada satu pandangan yang sangat berbeda dari satu video yang saya lihat di IG. Seorang pemuda itu berkata bahwa waktu bukanlah uang, tetapi waktu adalah nyawa kita.
HargaSebuah Panggilan Dalam Melayani Tuhan. Semua murid Kristus dipanggil untuk melayani. Paulus dipanggil melayani. Epafras dipanggil melayani. Demikian juga kita dipanggil untuk melayani. John Piper mengatakan " To receive Christ, cost nothing. To follow Christ, cost something. To serve Christ, cost everything .".
Konsepmelayani yang disampaikan dalam Lukas 10 : 38 - 42 mungkin perlu kita renungkan kembali. Marta, dalam kisah ini disebutkan "sibuk sekali melayani". Ia melayani sedemikian rupa, sehingga tidak bisa melihat pentingnya apa yang dilakukan oleh Maria, yaitu "duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya". 3 Hobi. 4. Hobi bisa saja mengalahkan semangat kita untuk melayani Tuhan. Misalnya, seseorang yang memiliki hobi bermain bola lebih mengutamakan bermain bola dari pada datang ke gereja. Begitu juga dengan orang yang memiliki hobi menonton televisi, seperti sinetron, kabar olahraga dan sebagainya. 5. Pengaruh teman.
KHOTBAH: PENUHILAH PANGGILAN PELAYANANMU (II Timotius 4:1-8) Sebuah syair lagu yang tidak asing lagi untuk kita: Hidup ini adalah kesempatan. Hidup ini untuk melayani Tuhan. Jangan sia - siakan apa yang Tuhan b'ri. Hidup ini harus jadi berkat. Artinya bahwa hidup kita semua adalah hidup dalam panggilan Allah.
Untukpercaya, saya harus tahu sesuatu tentang seseorang itu, yang adalah Tuhan Yesus Kristus. Tiga: Assensia Saya sampai pada kesepakatan atau pengakuan iman bahwa isi dari iman saya adalah benar. Iman yang berdasarkan pada Firman yang benar. Empat: Experencia Pada tahap ini, saya benar-benar mengalami Tuhan dan Firman.

AlamatRuko Robson C27 Jl. MH Thamrin No Lippo Cikarang, Bekasi +62-21-8911 761 info@grii-cikarang.org

6ugdSm.
  • ogup3gy57j.pages.dev/527
  • ogup3gy57j.pages.dev/274
  • ogup3gy57j.pages.dev/540
  • ogup3gy57j.pages.dev/419
  • ogup3gy57j.pages.dev/937
  • ogup3gy57j.pages.dev/820
  • ogup3gy57j.pages.dev/847
  • ogup3gy57j.pages.dev/327
  • khotbah tentang melayani tuhan