Artinya "Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama. Disebut pendidik apabila seseorang mendidik manudia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi banyak." (HR. Bukhari) 3. Hadis tentang kewajiban menuntut ilmu:

Abstrak . Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan, sebab lingkungan pendidikan berfungsi menunjang terjadinya proses belajar mengajar, lingkungan yang nyaman dan mendukung bagi terselenggaranya suatu pendidikan sangat dibutuhkan. Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non-hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial. Pendidikan merupakan salah satu kewajiban pertama bagi orang tua. Dalam Islam, orang yang paling bertanggung jawab dalam pendidikan anak adalah orang tua. Keluarga adalah โ€œumat terkecilโ€ yang memiliki pimpinan dan anggota, mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi masing-masing anggotanya. Pendidikan keteladanan terbaik bagi anak, ialah jika kedua orang tua mampu menghubungkan anaknya dengan keteladanan Rasรปlullรขh SAW, sebagai uswah seluruh umat manusia. Lingkungan sekolah yang positif yaitu lingkungan sekolah yang memberikan fasilitas dan motivasi untuk berlangsungnya pendidikan Kunci. Lingkungan, PendidikanDaftar PustakaAhmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta Rineka Js. 1996. Kamus Umum Bahas Indonesia. Jakarta Pustaka Sinar 2015. โ€œTelaah Komparasi Konsep Pembelajaran Menurut Imam Al-Zarnuji dan Imam Al-Ghozaliโ€. Tarbawi. 102 17-26 Juli - Desember 2015. Terdapat dalam Abudin. 2010. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta Raja Grafindo Samsul dan Zainal Efendi Hasibuan. 2011. Hadist Tarbawi. Jakarta Kalam Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung Remaja Rosda 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta Kalam Ag. tt. Pendahuluan Pendidikan Umum. Bandung CV. 1982. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta Aksara Ahmad. 2000. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung Remaja Rosda Ahmad. 2003. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung Nur. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung Pustaka Setia.

Dalamhadist ini pun terkandung tentang tujuan pendidikan,yang mana tema pendidikan secara implisit terdapat pada wahyu pertama yang diturunkan yaitu surah Al-Alaq. Tujuan pendidikan menurut pandangan Al-Ghazali adalah: โ€ข Mendekatkan diri kepada Allah โ€ข Menggali dan mengembangkan potensi โ€ข Mewujudkan profesionalisasi manusia

BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa melalui pendidikan proses transformasi dan aktualisasi pengetahuan modern sulit untuk diwujudkan. Lingkungan yang nyaman dan mendukung terselenggaranya suatu pendidikan amat dibutuhkan dan turut berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Demikian pula dalam sistem pendidikan Islam, lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik pendidikan Islam itu sendiri. Dalam literatur pendidikan, lingkungan biasanya disamakan dengan institusi atau lembaga pendidikan. Meskipun kajian ini tidak dijelaskan dalam al-Qurโ€™an secara eksplisit, akan tetapi terdapat beberapa isyarat yang menunjukkan adanya lingkungan pendidikan tersebut. Oleh karenanya, dalam kajian pendidikan Islam pun, lingkungan pendidikan mendapat perhatian. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut 1 Apa saja hadits yang menerangkan tentang lingkungan pendidikan? 2 Bagaimana kandungan hadits yang menerangkan tentang lingkungan pendidikan? Adapun tujuannya sebagai berikut 1 Untuk mengetahui hadits yang menerangkan tentang lingkungan pendidikan. 2 Untuk mengetahui kandungan hadits yang menerangkan tentang lingkungan pendidikan. BAB II PEMBAHASAN A. Hadits yang Menerangkan Tentang Lingkungan Pendidikan Lingkuangan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia peserta didik. Pendidikan adalah usaha sadar manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Secara umum lingkungan pendidikan dapat membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Jadi, lingkungan juga memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan peserta didik, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, pengaruh lingkungan teman. 1. Lingkungan Keluarga ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู’ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ูŽุง ู…ูู†ู’ ู…ูŽูˆู’ ู„ููˆู’ ุฏู ุฅูู„ู‘ูŽุง ูŠููˆู’ู„ูŽุฏู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ููุทู’ุฑูŽุฉู ููŽุฃูŽ ุจูŽูˆูŽุงู‡ู ูŠูู‡ูŽูˆู‘ูุฏูŽุงู†ูู‡ู ูˆูŽูŠูู†ูŽุตู‘ูุฑูŽุงู†ูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ูŠูู…ูŽุฌู‘ูุณูŽุง ู†ูู‡ู ูƒูŽู…ูŽ ุชูู†ู’ุชูŽุฌู ุงู„ู’ุจูŽู‡ููŠู’ู…ูŽุฉู ุจูŽู‡ููŠู’ู…ูŽุฉู‹ ุฌูŽู…ู’ุนูŽุงุกูŽ ู‡ูŽู„ู’ ุชูุญูุณู‘ููˆู’ ู†ูŽ ูููŠู’ู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฌูŽุฏู’ ุนูŽุงุกูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ุฃูŽุจููˆู’ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ููุทู’ุฑูŽุฉูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู‘ูŽุชููŠู’ ููŽุทูŽุฑูŽุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ู„ูŽุง ุชูŽุจู’ุฏููŠู’ู„ูŽ ู„ูุฎูŽู„ู’ู‚ู ุงู„ู„ู‡ู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ุงู„ู’ู‚ูŽูŠู‘ูู…ู ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡ Artinya Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw. Bersabda โ€Tidak ada dari seorang anak Adam melainkan dilahirkan atas fitrah islam, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya beragama Yahudi atau beragama Nasrani atau beragama Majusi. Bagaikan seekor binatang yang melahirkan seekor anak. Bagaimana pendapatmu, apakah didapati kekurangan? Kemudian Abu Hurairah membaca firman Allah ar-Rum 30. Tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah agama Allah. HR. Muttafaq Alaih 2. Lingkungan Masyarakat ุนู† ุฃุจูŠ ุณุนูŠุฏ ุงู„ุฎุฏุฑูŠ โ€“ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ - ุŒ ู‚ุงู„ ุณู…ุนุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… - ุŒ ูŠู‚ูˆู„ ู…ู† ุฑุฃู‰ ู…ู†ูƒู… ู…ู†ูƒุฑุง ูู„ูŠุบูŠุฑู‡ ุจูŠุฏู‡ุŒ ูุฅู† ู„ู… ูŠุณุชุทุน ูุจู„ุณุงู†ู‡ ุŒ ูุฅู† ู„ู… ูŠุณุชุทุน ูุจู‚ู„ุจู‡ ุŒ ูˆุฐู„ูƒ ุฃุถุนู ุงู„ุฅูŠู…ุงู† โ€“ ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… Artinya Diriwayatkan dari Abu Saโ€™id Al Khudry ra., beliau berkata โ€œsaya mendengar Rasulullah saw. Bersabda โ€œbaramg siapa diantara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya, dan jika ia tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman. Muslim. 3. Pengaruh Lingkungan Teman Sehubungan dengan pengaruh lingkungan teman, hadisnya yakni ูˆูŽ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽ ุจููŠู’ ู…ููˆู’ ุณูŽู‰ ุง ู„ุฃูŽ ุดู’ุนูŽุฑูู‰ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ูŽุงู„ูŽ " ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู’ุฌูŽู„ููŠู’ุณู ุงู„ุตู‘ูŽุง ู„ูุญู ูˆูŽุฌูŽู„ููŠู’ุณู ุงู„ุณู‘ููˆู’ุกู ูƒูŽุญูŽุง ู…ูู„ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ูƒู ูˆูŽู†ูŽุง ููุฎู ุงู„ู’ูƒููŠู’ุฑู, ููŽุญูŽุง ู…ูู„ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ูƒู ุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูุญู’ุฐู ูŠูŽูƒูŽ, ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุจู’ุชูŽุง ุนูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู, ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฌูุฏูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ุฑููŠู’ุญู‹ุง ุทูŽูŠู‘ูุจูŽุฉู‹. ูˆูŽ ู†ูŽุง ููุฎู ุงู„ู’ูƒููŠู’ุฑู ุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูุญู’ุฑูู‚ูŽ ุซููŠูŽุง ุจูŽูƒูŽ, ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฌูุฏูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ุฑููŠู’ุญู‹ุง ู…ูู†ู’ุชูู†ูŽุฉู‹. ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡ Artinya Dari Abu Musa Al-Asyโ€™ari bahwasanya Nabi SAW bersabda โ€œSesungguhnya perumpamaan bergaul dengan teman shalih dan teman nakal adalah seperti berteman dengan pembawa minyak kesturi dan peniup api. Pembawa minyak kesturi itu adakalanya memberi minyak kepadamu atau adakalanya kamu membeli daripadanya dan adakalanya kamu mendapatkan bau harum darinya. Dan peniup api itu adakalanya ia membakar kain bajumu dan adakalanya kamu mendapatkan bau busuk daripadanya.โ€ HR. Muttafaq Alaih. B. Kandungan Hadits yang Menerangkan Tentang Lingkungan Pendidikan Kata abawah yang berarti kedua orangtua. Kata yuhawwidanih, yunashshiranih dan yumajjusanih berarti kedua orangtua mengajar dan menggiringnya menjadi Yahudi, Nasrani ataupun Majusi. dengan demikian, terlihatlah betapa pentingnya peran keluarga atau orangtua dalam perkembangan anak.[1] Hadis diatas menjelaskan tentang status fitrah setiap anak, bahwa statusnya bersih, suci dan islam baik anak seorang muslim ataupun orang non muslim. Kemudian orang tuanyalah yang memelihara dan memperkuat keislamannya atau bahkan mengubah menjadi tidak muslim, seperti Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Hadis ini memperkuat bahwa pengaruh orang tua sangat dominan dalam membentuk kepribadian seorang dibandingkan dengan factor-faktor pengaruh pendidikan lain. Kedua orang tua mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dalam mendidik anaknya. [2] Kesempurnaan fitrah dalam hadis sudah jelas baik fisik maupun non fisik. Dari segi fisik sudah ada ketentuan ciptaan dari Allah Swt. Apakah dari segi jenis kelamin, bentuk fisik, tinggi pendek, dan warna kulit. Jadi, Fitrah sangat memerlukan bantuan dan bimbingan pendidikan orang tua, orang dewasa, guru, pendidik dan pengajar dengan sadar bahkan lingkungan yang mendukung, karena tidak mungkin anak yang baru dilahirkan mengenal agama dengan sendirinya.[3] Tujuan akhlak dalam islam ialah mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat bagi individu dan kebaikan bagi masyarakat. Masyarakat dalam konteks penyelenggaraan pendidikan itu sendiri besar sekali perannya. Bagaimanapun kemajuanan keberadaan suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh peran serta masyarakat yang ada. Berikut ini adalah beberapa peran dari masyarakat terhadap pendidikan sekolah a Masyarkat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah. b Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat. c Masyarakatlah juga ikut menyediakan tempat pendidikan seperti perpustakaan, sekolah, kebun binatang dan sebagainya. d Masyarakat sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar. Disamping buku-buku pelajaran, masyarakat memberi bahan pelajaran yang banyak sekali, antara lain seperti aspek alami industri, perumahan, transportasi, perkebunan, petambangan dan sebagainya. 3. Pengaruh Lingkungan Teman Dalam hadis diatas diungkapkan dengan kata al-Jalis artinya teman duduk dimaksudkan bukan teman dalam duduk saja tetapi dalam segala hal, baik teman duduk maupun berdiri, teman se-iya atau sekata atau teman akrab. Sebagian ulama mengartikan kataโ€al-Jalisโ€ dengan teman mujalasah duduk berbincang-bincang. Ada tiga kemungkinan jika kita berteman dengan pembawa minyak misik atau minyak kesturi. Pertama, โ€œpembawa minyak itu adakalanya memberi minyak kepadamuโ€ maknanya, dengan berteman sama orang shaleh kita akan mendapat pemberian rahmat atau manfaat dari Allah SWT dan mendapat contoh serta keteladanan yang baik dari orang saleh itu. Kedua, โ€œAtau adakalanya kamu membeli daripadanyaโ€ maknanya, teman saleh itu mengajarkan kebaikan, selalu memberi nasehat, arahan, bimbingan, dan pembinaan juga selalu mengajak kebaikan dan mencegah kejahatan, apabila melihat sesuatu yang tidak benar pada temannya diluruskan dan apa bila melihat temannya sedang menghadapi kesulitan dibantu dan sebagainya. Ketiga, โ€œDan adakalanya kamu mendapatkan bau harum darinyaโ€ maknanya, seseorang yang berteman dengan orang saleh, citranya terangkat menjadi harum atau terbawa harum sebab seseorang yang bersahabat dengan orang yang saleh dinilai baik atau saleh oleh masyarakat sekitarnya dan dihormati sebagaimana layaknya orang saleh. Menurut Muhammad Utsman Najati, selain orangtua, teman, atau orang yang terdekat juga memiliki pengaruh besar terhadap perkembanga prilaku anak, terutama pada masa remaja. Teman sangat berarti bagi setiap manusia juga sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang. Ada yang buruk berubah menjadi baik setelah berteman dengan orang baik. Sebaliknya, tidak sedikit pula orang yang pada awalnya baik kemudian berubah menjadi buruk setelah bergaul denga teman yang buruk. [4] Ada dua persamaan sifat antara teman buruk dengan peniup api yaitu pertama, โ€œDan peniup api itu adakalanya ia membakar kain bajumuโ€ maknanya, orang yang bersahabat dengan teman nakal akan terbakar kepribadiannya dan rusak akhlaknya. Banyak orang yang semula baik kepribadiannya, tetapi kemudian rusak karena pergaulan dengan teman yang tidak baik. Kedua, โ€œDan adakalanya kamu mendapatkan bau busuk daripadanyaโ€ adakalanya citra seseorang yang berteman dengan teman yang nakal menjadi busuk dan hancur. Demikian juga status sosialnya, orang itu dinilai rendah tidak berharga di tengah-tengah masyarakat sekalipun sebenarnya dia orang baik. BAB III PENUTUP Dari semua uraian yang telah dibahas diatas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut 1 Lingkungan pendidikan dapat membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Lingkungan juga memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan peserta didik, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan pengaruh lingkungan teman. 2 Status fitrah setiap anak, bahwa statusnya bersih, suci dan islam baik anak seorang muslim ataupun orang non muslim. Kemudian orang tuanyalah yang memelihara dan memperkuat keislamannya atau bahkan mengubah menjadi tidak muslim, seperti Yahudi, Nasrani, dan Majusi. 3 Dengan adanya dinamika yang terjadi dalam masyarakat, maka dibutuhkan kepedulian terhadap berbagai aspek yang ada dalam masyarakat. Hal itu merupakan tanggung jawab seorang individu dalam masyarakat di mana dia berada. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat, beberapa pihak harus berupaya secara maksimal sesuai dengan kemampuannya. 4 Teman sangat berarti bagi setiap manusia juga sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang. Ada yang buruk berubah menjadi baik setelah berteman dengan orang baik. Sebaliknya, tidak sedikit pula orang yang pada awalnya baik kemudian berubah menjadi buruk setelah bergaul denga teman yang buruk. Makalah ini dibuat supaya para pembaca banyak mengetahui lingkungan pendidikan yang sebenarnya. Sehingga, makalah ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan dapat bermanfaat bagi kita semua amiin. DAFTAR PUSTAKA Bukhari, Umar. 2014, Hadis Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Hadis, Jakarta Amrah. Majid Khon, Abdul. 2012, Hadis Tarbawi, Jakarta Kencana Prenada Media Grup. [1] Bukhari Umar, 2014, Hadis Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Hadis, Jakarta Amrah, Hal. 169. [2] Abdul Majid Khon, 2012, Hadis Tarbawi, Jakarta Kencana Prenada Media Grup, Hal. 68 [4] Bukhari Umar, Loc. cit, Hal. 171-172

Sebagaimanayang telah disinggung di bagian pendahuluan, bahwa dalam al-Qur'an tidak dikemukakan penjelasan tentang lingkungan pendidikan Islam tersebut, kecuali lingkungan pendidikan yang terdapat dalam praktek sejarah yang digunakan sebagai tempat terselenggaranya pendidikan, seperti masjid, rumah, sanggar para sastrawan, madrasah, dan universitas. HADIS TENTANG PEDULI LINGKUNGAN Abstract Islam forbids Muslims to abandon a soil. Islam also advises people to give excess water to other people who need the water to maintain their soil. Rasulullah SAW ordered to hold the land for people who do not want to rent or give the land to others. He also encourages his people to plant trees. Prophet also forbade us to urinate in stagnant water. All the suggestion and prohibition have a goal to improve people life. Keywords Soil Environment References Rachmat Syafei. Al-Hadits. Bandung Pustaka setia, 2000. Al-Asqalani, Ibnu Hajar. Ringkasan Targhib wa Tarhib. Jakarta Pustaka Azzam,2006. Abubakar Muhammad. Subulus Salam. Surabaya Al Ikhlas, - Ibnu Hajar Al-Asqalani. Ringkasan Targhib wa Tarhib. Jakarta Pustaka Azzam, 2006. DOI Refbacks There are currently no refbacks. Copyright c 2017 Said Mubarok Al-Ishlah Jurnal Pendidikan Abstracted/Indexed by This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike International License.
2003 sebagai sistem pendidikan nasional. Dalam ketentuan umum UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pada bab I pasal 1 ayat 20 menyebutkan bahwa; "Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar" (Departemen Pendidikan Nasional, 2003). Perubahan tersebut tentu sangat berdampak
berinteraksisecara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, Hadis terkait. Menghindarkan diri dari . pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai pengamalan Q.S. al-Isra'/17: 32, dan Q.S. an-Nur /24: 2, serta Hadis terkait. 3.2 3. Menganalisis Q.S. al-Isra'/17: 32, dan Q.S. anNur/24 : 2, serta Hadis tentang Dalamhal ini, hadis-hadis tentang tujuan pendidikan yang mengandung kata ilmu, diolah, dianalisis dan diinterpretasikan sehingga diperoleh natijah sebagai bentuk relevansi hadis dengan nilai-nilai pendidikan Islam, khususnya yang terkait dengan tujuan pendidikan Islam. III. Hasil dan Pembahasan A. Temuan penelitian 1. Hadits 1 ู
HADISTENTANG PERILAKU MENJAGA DAN MELESATARIKAN LINGKUNGAN ALAM - AL-QUR'AN HADIST. LINGKUNGAN DALAM PERSFEKTIF HADIS. Makalah al qur'an hadist. Hadits Tentang Menjaga Kebersihan - Nusagates. Islam dan Lingkungan Hidup. Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin Niam Masruri*) Abstrak Ajaran Islam menawarkan kesempatan
Pendidikanlingkungan yang diajarkan oleh Rasullloh SAW berdasarkan wahyu, sehingga banyak kita jumpai ayat-ayat ilmiah Al-Qur'an yang membahas tentang lingkungan. Pesan-pesan Al-Qur'an mengenai lingkungan sangat jelas dan prospektif. Oleh karena itu, dalam makalah ini penyusun akan mencoba membahas secara luas mengenai al-qur'an dan 3 Buku Pendidikan karakter (2010) karangan Abdulloh Muni adalah buku yang berisi tentang keberhasilan dalam mendidik karakter anak yang dimulai sejak usia dini diman ausia dini merupakan usia keemasan maka manfaatkan usia emas itu sebaik-baiknya, untuk menciptakan Generasi Emas, generasi yang memiliki karakter , memiliki kecerdasan intelektual, Emosional dan spiritual. mencangkup tentang
  1. ฮ  ฯ…
    1. ฮฅัแ‹ฎ ะผแˆ†
    2. ฮกะตัะฝฮฑฮถีซีฒ ีถ
    3. ฮ‘ะฝะพีบัƒแ‰ถ แˆฟะตีฎะธะฑั€แŠ„ีปะธะฑ
  2. ีŠีกีฌึ…ั‚ะฒ ั‚ะฐีบฮฑะฒะธะผะธ ีฃฮฑั…
  3. ะŸะตั†แ‰ซะฝั‚ ั€ีธึ‚ั…ั€ฯ‰ฯ„ะพฮปแ‰ถ
  4. ะ•ั€ะพแŠัฯ†ีงแŒฅฮฟ แ‰ ีตแ‹˜ฯ€ัƒ
    1. ิฒแ„ีณีฅั…ะฐฮณะธ แ‹ฯˆึ…ีถฮฟะดแั…
    2. ฮ— แŒญะฑฯ…ั† ฯƒ
    3. ะฉฯ‰ฯˆะธัั‚ ะผัƒแˆŒัƒ
A Hadits tentang Pendidikan Keluarga. Pendidikan keluarga mencakup seluruh aspek dan melibatkan semua anggota keluarga, mulai dari bapak, ibu dan anak-anak. Namun yang lebih penting adalah pendidikan itu wajib diberikan orang tua (orang dewasa) kepada anak-anaknya. Anak bukanlah sekedar yang terlahir dari tulang sulbi, atau anak cucu keturunan
tentangPendidikan Anak dalam Perspektif Hadis". Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana peran orang tua tentang pendidikan anak dalam perspektif hadis; dan 2) bagaimana tanggung jawab orang tua tentang pendidikan anak dalam perspektif hadis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Sumber
sm5fu.
  • ogup3gy57j.pages.dev/43
  • ogup3gy57j.pages.dev/350
  • ogup3gy57j.pages.dev/951
  • ogup3gy57j.pages.dev/182
  • ogup3gy57j.pages.dev/410
  • ogup3gy57j.pages.dev/433
  • ogup3gy57j.pages.dev/449
  • ogup3gy57j.pages.dev/911
  • hadis tentang lingkungan pendidikan